Paradigma Rekayasa Perangkat Lunak

1. Metode
Metode dapat diartikan sebagai menyediakan cara bagaimana secara teknis membangun perangkat lunak yang harus berada pada sebuah komitmen dasar menuju kualitas. Metode ini menyangkut serangkaian tugas yang luas yaitu :
  1. Perencanaan proyek dan estimasi
  2. Analisis kebutuhan sistem dan software
  3. Rancangan struktur data, yang terdiri dari 3:
    • variabel
    • elementary data : Int, char, string, dll
    • struktur data : record, file, array, string
  4. Arsitektur Program
  5. Algoritma prosedur
  6. Coding
  7. Testing
2. Alat Bantu
Tools-tools rekayasa perangkat lunak memberikan topangan yang otomatis, ataupun semi otomatis pada proses dan metode-metode yang ada seperti Computer Aided Software Engineering (CASE) yang terdiri dari :
  • DFD(Data Flow Diagram)
  • Entity Relationship for Windows(ERWIN)
  • Entitiy Relationship Diagram(ERD)
Fungsi dari CASE adalah mengkombinasikan/ menggabungkan perangkat lunak, perangkat keras, dan software engineering database   untuk mencipatakan lingkungan rekayasa perangkat lunak yang analog dengan CAD/CAE(Computer Aided Design/Computer Aided Engineering) untuk perangkat keras.

3. Prosedur
Prosedur merupakan penggabungan antara metode dengan alat bantu. Prosedur mendefenisikan urutan(sequence) metode yang akan digunakan oleh seorang enginer. Prosedur juga mendefenisikan kontrol yang membantu keyakinan kualitas dan perubahan koordinasi, dan mendefenisikan keluaran (berupa : dokumen, laporan, dan formulir yang dibutuhkan).

4. Usaha untuk mengatasi permasalahan Rekayasa Perangkat Lunak
Perekayasaan perangkat lunak berupa penggunaan metode pengembangan perangkat lunak yang dapat menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi secara ekonomis dan handal. Usaha tersebut menghasilkan
  • Alternatif paradigma
  • Alternatif Metodologi
  • Perangkat Bantu Komputer
  1. Siklus hidup -> Set dari piranti teknik serta metode yang digunakan oleh insinyur software dalam proyek software disebut metodologi proyek. Metodologi proyek diterapkan dalam konteks tahap-tahap pengembangan software yang disebut fase, yang merupakan tahapan yang harus dilalui oleh produk software yang juga dapat berisikan alur informasi saat penentuan keputusan dan sebagainya.
  2. Model Spiral -> Pemodelan dalam suatu rekayasa perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan ditahapan awal. Proses perangkat lunak tidak linear dan sederhana tapi mengandung urutan iterasi dari aktifitas pengembangan. Selama di langkah terakhir, perangkat lunak telah digunakan. Kesalahan dan kelalaian dalam menentukan kebutuhan perangkat lunak original dapat diatasi.
  3. Pendekatan waterfall -> Model ini diperoleh dari proses engineering lainnya. Model ini menwarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata. Laporan langkah yang penting dalam model ini adalah :
    • Penentuan dan analisis spesifikasi
    • Desain sistem dan perangkat lunak
    • Implementasi dan ujicoba unit
    • Integrasi dan ujicoba sistem
    • Operasi dan pemeliharaan
Masalah pendekatan waterfall adalah ketidakluwesan pembagian projek ke dalam langkah yang nyata atau jelas. Sistem yang disampaikan kadang-kadang tidak dapat digunakan sesuai keinginan costumer. Namun demikian model waterfall mencerminkan kepraktisan engineering.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Informasi IT