Network Layer

0 komentar
Network layer berfungsi untuk mengirimkan segmen data dari sending host ke receiver host. Pada sisi sending host segment data akan di enkapsulasi menjadi datagram. Dan pada sisi receiver segment data tersebut akan diteruskan ke Aplication layer.

Ada 2 fungsi secara umum dari Network Layer

  1. Forwarding : memindahkan paket dari input router ke output router yang sesuai. Kalau di analogikan forwarding adalah proses anda melalui suatu persimpangan jalan, apakah anda harus berbelok kiri atau kanan.
  2. Routing : menentukan jalur mana yang harus dilalui suatu segment untuk mencapai tujuan. Analoginya adalah routing merupakan perencanaan jalan yang akan anda lewati.
Connection Set Up


Sebelum data mengalir, antara 2 host dan melalui campur tangan routers akan dibuat suatu virtual connection.



SUBNETTING

0 komentar
SUBNETTING
Merupakan pembagian suatu jaringan menjadi jaringan-jaringan kecil. Adapun yang menjadi tujuan dari Subnetting adalah untuk melakukan efisiensi pengalamatan dan memudahkan manajemen jaringan.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu?
Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Formula Subnetting
-          Menghitung banyaknya Subnet = 2m
Dengan m adalah jumlah bit yang dipinjam dari porsi host
-          Menghitung banyaknya host dari tiap subnet
2n – 2
Dengan n adalah jumlah bit yang tersisa untuk host
Contoh Soal :
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa:
192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan:
Pertanyaan tentang subnetting biasanya akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:
Subnet Mask
Nilai Prefix/CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah:
Subnet Mask
Nilai Prefix
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
Subnet Mask
Nilai Prefix/ CIDR
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
Ok, kita coba satu soal untuk Class B dengan network address 172.16.0.0/18.
Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
Masih bingung? Ok kita coba satu lagi untuk Class B.Bagaimana dengan network address172.16.0.0/25.
Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255

VISUAL STUDIO REMOTE DEBUGGER FOR 64 BIT DAN 32 BIT OPERATING SYSTEM

0 komentar
Barusan saya mencoba menggunakan Visual Studio 2008. Saya mencoba untuk membuat aplikasi menggunakan Visual Basic. Komputer saya menggunakan sistem operasi windows 64 bit. Setelah mencoba program tersebut ketika mau melakukan DEBUGING, ada pesan error yang keluar kalau gak salah katanya tidak dapat menemukan component debugger for 64 bit.....

Kemudian setelah saya mencari tahu, surfing lewat internet akhir dan mengotak ngatik disk nya tersebut akhirnya saya menemukan solusinya.

Nah jika hal itu terjadi pada anda, anda dapat mendownloadnya di sini. kemudian anda menginstalnya seperti biasa.

atau jika hal itu juga terjadi pada komputer anda menggunakan sistem operasi 32 bit, anda juga dapat mendownloadnya di sini.

PACKET TRACERT

0 komentar
PENDAHULUAN PACKET TRACERT 
Packet tracert adalah program yang digunakan untuk melakukan simulasi jaringan. Program ini dibuat oleh perusahan yang intens di dalam jaringan yaitu CISCO dan disediakan secara gratis. Jadi Anda dapat mendownloadnya di internet.

Berikut tampilan dari packet tracert :

Menambahkan Device dan Menambahkan Komponen
1. Pilihlah salah satu device yang akan ditambahkan dengan cara klik pada iconnya
2. Pilih salah satu jenis device yang akan ditambahkan dengan cara klik dan drag atau klik salah satu icon kemudian klik pada area kerja.

Berikut salah satu contohnya menambahkan tiga PC, satu Router, satu Hub dan dihubungkan oleh kabel
Dengan cara yang sama tambahkan sebuah router dan hub. kali ini kita hanya menggunakan router jenis Router-PT-Empty (artinya belum ada komponen yang terpasang). Untuk hub gunakan saja hub generc. 
Sekedar untuk diketahui kegunaan router dan hub.
  • Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
  • Fungsi hub adalah menjadi central connection point di dalam suatu networking. Kalo misalkan kita hanya menghubungkan 2 buah komputer, kita cukup hanya menggunakan kabel UTP dengan crimping dengan menggunakan cross cable. Bagaimana dengan jika ada 10 buah PC atau lebih. Nah.. disinilah peran dari hub tersebut. Jadi dapat dikatakan fungsi dasar dari hub adalah menerima sinyal dari suatu komputer dan mentransmisikannya ke komputer lain.


Sehingga hasilnya seperti gambar dibawah ini. 

Untuk menambahkan komponen melewati router kita tinggal melakukan klik pada router sehingga muncul gambar di bawah ini, jangan lupa sebelum menambahkan komponen matikan dulu tombol powernya :
Setelah komponen terpasang nyalakan lagi power nya.

Menambahkan kabel
Mengatur IP address dan Mengkoneksikan PC
Untuk contoh kita akan menggunakan IP address kelas C tanpa subnetting dengan
konfigurasi PC dan Router sebagai berikut :
PC 0 : IP address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3
PC 1 : IP address 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3
PC 2 : IP address 192.168.2.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.2
Router : Fa0/0 192.168.1.3 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 0 dan PC 1)
: Fa0/0 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 2)
Mengatur IP pada PC dan memberi nama :
1. Klik pada icon PC 0
2. Klik pada tab desktop – pilih IP Configuration
3. Pilih static, isi IP address, sub netmask dan gateway
4. Untuk memberi nama klik pada tab config kemudian isi nama pada display name,
misalnya PC 192.168.1.1



Dengan cara yang sama setiing juga untuk PC yang lainnya
Mengatur IP pada router :
1. Klik pada icon router – klik pada tab config – klik pada fast Ethernet 0/0 untuk fa
0/0 kemudian isi IP address dan sub netmask. Jangan lupa klik on pada port
status (pada pojok kanan atas) untuk mengaktifkan kartu jaringan (Ethernet).
2. Gunakan cara yang sama untuk mengatur IP pada fa 0/1


Setelah IP address telah dikonfigurasi semua maka tampak pada gambar diatas bahwa semua 
simpul telah terhubung yang ditandai dengan warnanya berubah menjadi hijau. Namun untuk 
memastikan apakah ketiga PC diatas benar-benar terhubung maka kita dapat mengetesnya 
dengan menggunakan perintah ping melalui command line atau dengan menggunakan icon
Add Simple PDU (gambar amplop). Berikut ini contoh dan langkah – langkahnya :



Melalui Command Line
Misalkan mengetes dari PC 192.168.1.2 melakukan ping kepada PC 192.168.2.1 
Klik pada icon PC 192.168.1.2, klik tab desktop – klik Command prompt lalu ketikkan 
perintah berikut ping <IP address PC tujuann>, ping 192.168.2.1


Perintah ipconfig digunakan untuk melihat konfigurasi IP address komputer asal. 
Jika setelah dilakukan proses ping dan tampilannya seperti diatas maka kedua PC telah 
 berkomunikasi (terhubung) dengan baik. 



Dengan mengirimkan paket PDU :


WEBSERVER, WIRESHARK, DAN DNS(DOMAIN NAME SYSTEM)

0 komentar

Web Server adalah Software yang menjadi tulang belakang dari world wide web (www). Web Server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti Mozzila, google chrome, netscape, dll. Jika ada permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser.


Contoh dari local webserver adalah apache. Berikut saya mencoba mengetikkan alamat 192.168.1.4, IP tersebut akan diarahkan ke localhost apache.








Wireshark : adalah software yang digunakan untuk mengetahui aktifitas lalulintas data yang sedang terjadi di dalam jaringan komputer. wireshark adalah software yang bersifat open source. Berikut tampilan dari wireshark:




Domain Name System atau biasa disingkat dengan DNS adalah suatu teknik untuk mengingat IP address yang sulit diingat akibat terdiri dari sederet angka. Dari pengertian tersebut dapa diambil kesimpulan bahwa fungsi dari DNS adalah : memetakan nama host menjadi IP address ataupun sebaliknya IP address menjadi nama host.
Mungkin yang baru mengenal jaringan ada yang tidak tahu apa itu IP address dan Host name.

  • IP address adalah  alamat dari jaringan yang kita miliki. IP address bersifat uniq artinya tidak ada IP adress disetiap komputer yang memiliki nilai yang sama. Kalau tidak mungkin akan terjadi bentrokan di dalam jaringan itu sendiri.
  • Host name adalah sama halnya dengan IP adress juga bersifat uniq. Host name lah yang mempermudah untuk mengingat alamat dari suatu jaringan. Dibandingkan bila kita mengingat IP adress yang berupa angka-angka seperti misalnya IP dari google adalah 200.169.1.2 misalnya tentunya akan lebih praktis jika kita mengingat google.com. 



Konfigurasi DNS :Operating Sistem yang akan digunakan adalah linux UBUNTU 10.04.
  • Login sebagai root dengan mengetikkan sudo -i pada terminal
  • Memberi IP static pada Ubuntu dengan cara ketikkan gedit /etc/network/interfaces. Kemudian sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
 
  • kemudian save
  • restart jaringan anda /etc/init.d/networkin restart
DNS SERVER
Dengan menggunakan BIND9
1. Masuklah ke direktori bind
#cd /etc/bind
2. Copy file "db.127" menjadi "192"
#cp db.127 192
3. Copy file "db.local" menjadi "www.domainku.com"
#cp db.local www.domainku.com
4. Edit file "192";
#gedit 192
Edit menjadi seperti ini
kemudian save...

5. Edit file "www.domainku.com"

kemudian save..
6. Edit file "named.conf.default-zones", dan tambahkan bagian yang di blok pada bagian paling bawah.

kemudian save..

Setelah itu restart bind #/etc/init.d/bind9 restart

Penambahan FILE "RESOLV.CONF"

#cd /etc
Buat dan tulis resolv.conf
#gedit resolc.conf
kemudian save...

Restart Network dan Bind

#/etc/init.d/networking restart
#/etc/init.d/bind9 restart

Cek dengan
#nslookup www.domainku.com
#nslookup tkj.domainku.com

hingga muncul seperti berikut

Server : www.domainku.com
Address : 200.100.50.20
Name : www.domainku.com
address :192.168.1.4
Jika ada yang fail coba cek lagi dari awal.
Copyright © Informasi IT